Membangkitkan pemahaman payas bali melalui P5

Membangkitkan pemahaman payas bali melalui P5 logo

SMK Negeri 1 Gianyar

22 August 2024

Membangkitkan pemahaman payas bali melalui P5

P5 adalah pembelajaran lintas disiplin ilmu untuk mengamati dan merenungkan solusi terhadap permasalahan yang terjadi di lingkungan sekitar , yang diterapkan pada kurikulum Merdeka. Pada tahun ajaran 2023/2024 kali ini P5 kelas X mengambil tema kearifan lokal. Tema ini dipilih sebagai upaya turut serta melestarikan budaya bali dikalangan generasi muda terutama terkait payas bali ke pura yang dirasa telah menglami pergeseran akibat arus globalisasi. Pada kesempatan kali ini didatangkan guru tamu yang kompeten di bidangnya mengenai tata busana, tata rambut ,dan tata rias. Narasumber tersebut yaitu I Gusti Ngurah Adi Wiastawan dari Ayusya salon yang merupakan alumni SMK N 1 GIANYAR jurusan Akuntansi Angkatan 2005 yang berhasil mengembangkan kemampuannya di bidang tata rias dan dikenal karena kemampuannya memoles wajah dengan pakem bali. Kegiatan ini dibuka oleh waka sarana prasarana ibu Susiawati.
Bapak gusti menyebutkan bahwa ada tiga tingkatan dalam tata rias pengantin yaitu, riasan Agung ,riasan Madya dan riasan Nista(Alit). Dan yang dibahas dalam kegiatan p5 ini adalah mengenai Riasan Nista(Alit) jadi riasan Nista (Alit) merupakan riasan yang paling sederhana yang biasanya digunakan untuk acara ngidih dalam acara pernikahan agama hindu di bali. Keperluan yang digunakan oleh Wanita adalah pusung tagel /pusung gonjer, kebaya sari model kartini, kamen songket/endek, selendang ATBM,semanggi,bunga sandat emas,subeng. Keperluan yang digunakan oleh pria adalah kamen,saput,umpal,baju safari/jas , dan udeng. Seluruh siswa terlihat sangat antusias mengikuti kegiatan yag bagi mereka tergolong hal baru dan menarik untuk diikuti.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh tim jurnalistik terhadap narasumber berpesan agar seluruh siswa yang memiliki minat dibidang tata rias agar tekun karena apapun yang ditekuni pasti menghasilkan apalagi untuk di SMK harus memiliki jiwa kewirausahaan. Melalui kegiatan ini diharapkan peserta didik memahami dan memiliki skill tambahan terkait tata rias bali sekaligus melestarikan budaya bali.