Menggali Warisan Budaya Bali melalui Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Menggali Warisan Budaya Bali melalui Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila logo

SMK Negeri 1 Gianyar

22 August 2024

Menggali Warisan Budaya Bali melalui Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Halo Sobat Oneska! Pada kali ini kita akan membahas tentang kegiatan P5 yang dilaksanakan di SMK Negeri 1 Gianyar. Pada kegiatan P5 kali ini mengangkat tema “KEARIFAN LOKAL” untuk kelas X dan XI, dimana judul yang diangkat yaitu “Menggali Warisan Budaya Bali” yang lebih memfokuskan peserta didik untuk mengenal, mempelajari, dan mempraktekan Kebudayaan lokal mulai dari Seni hingga Makanan khas daerah. Untuk memperdalam pemahaman peserta didik maka seluruh kelas XI SMK Negeri 1 Gianyar melaksanakan kunjungan budaya pada hari Jumat, 25 Agustus 2023 ke sebuah sanggar yang ada di Gianyar, Bali, yaitu Sanggar Paripurna, sanggar tersebut telah memiliki sekitar 400 orang anggota dari berbagai usia dan profesi. Sanggar Paripurna sudah tidak asing lagi sebagai sebuah sanggar yang aktif melestarikan budaya bali ke berbagai event nasional maupun Internasional. Kehadiran siswa-siswi SMK Negeri 1 Gianyar disambut ramah oleh bapak Made Sidia, S.SP.,M.Sn selaku ketua sanggar dan narasumber pada kegiatan kali ini. Kunjungan ini bertujuan untuk memperkenalkan budaya bali terutama tari bali kepada siswa dan membangkitkan semangat siswa-siswi sebagai generasi muda untuk mempelajari tari bali pada khususnya.
Selama kegiatan berlangsung, pak Made menjelaskan bahwa Sanggar Paripurna ini adalah cita-cita dari ayah beliau, yaitu I Made Sidja. Dimana awal pendirian sanggar ini beliau bercita-cita Sanggar Paripurna ini tidak hanya sebagai tempat untuk berlatih, namun juga sebagai wadah untuk berkarya seni, sehingga untuk kedepannya budaya lokal tidak sirna. Tak hanya itu, Pak Made Sidia juga mengatakan bahwa selain sebagai wadah untuk berkarya seni, Sanggar ini juga diharapkan dapat menjadi wadah bagi kita untuk memperkenalkan kearifan budaya lokal ke kacamata Internasional.
Selain itu, beliau juga mengajak siswa-siswi kelas XI SMK Negeri 1 Gianyar untuk belajar dan mempraktikan sebuah tari yang memang sering dipentaskan pada acara pentas seni, yaitu Tari Kecak. Dimana tari ini biasanya difungsikan untuk mengiringi tari lain yaitu Tari Sang Hyang Dedari. Seluruh siswa terlihat sangat antusias dan bersemangat diajak mempraktikan tari kecak tersebut.
“Ibaratkan sebuah pohon, jika kita tidak merawat akarnya maka pohon tersebut akan tumbang, sama seperti budaya kita, jika tidak kita cintai dan kita lestarikan maka kita akan roboh dan hancur” Ujar pak Made Sidia pada saat wawancara. Menurut beliau, sebelum kita mencintai kebudayaan orang lain, kita harus terlebih dulu mencintai kebudayaan yang memang kita miliki, karena itu adalah sebuah pondasi bagi diri kita untuk kedepannya, karena tanpa sebuah pondasi kita akan roboh.